Selasa, 16 Oktober 2012

BADAI INI LAGI?

sekarang semua udah jelas. Kita masing masing udah saling tau perasaan kita satu sama lain. Tapi, tetep aja masih belum jelas mau dibawa kemana selanjutnya semua kenangan yang udah terlanjur aku goreskan di relung hati yang paling dalam. Semua bagai badai yang tiba tiba saja datang disaat aku menikmati langit cerah "sore itu". Walaupun sih sebenernya aku pun udah tau kalo disebelah sana sedang turun hujan besar dan awan gelap itu sedang bergerak mendekat.. kesini, ya tepat ditempat ku berdiri saat ini.
Seakan ga rela buat kehilangan semua nikmat yang SAAT ITU SEDANG AKU NIKMATI. Langit cerah itu, kicauan burung itu, hembusan angin itu. Aku masih tetap berdiri disini, tanpa bergeming sedikit pun dari hujan/ badai yang sedang menerpa ku. Terdengar egois? yaa sangat egois. Apa pernah awan gelap ini berpikir dua kali dahulu untuk menghujani suatu daerah yang ternyata di daerah tersebut ada seseorang yang sedang menikmati indahnya langit cerah. APA PERNAH? dia hanya terdiam membisu, seakan tidak mau tahu tentang apa yang bakalan terjadi jika saja dia TIBA TIBA menurunkan hujan itu.. 
BAHKAN BADAI...


 Sungguh kusesali kau hanya memilih tuk membisu.. sangat kusesali. Semuanya akan jelas jalan cerita nya apa bila kita selesaikan masalah ini secara lebih terbuka dan langsung. Ada apa? kenapa ga mau? ga bisa? knapa ga bisa? sesulit itukah kau sebagai langit hanya untuk mendengarkan sedikit saja perasaanku padamu walaupun jujur hati ini tidak kuat ketika kita bertatapan mata rasanya tatapan itu tidak bisa berbohong bahwa aku tidak bisa jauh darimu.. dan ku harap kau juga begitu. hahaha lagi lagi egois. Yah ga apa apalah untuk saat ini aku egois. Semua terlanjur terjadi, semua terlanjur terucap, semua terlanjur tersurat, semua terlanjur berubah menjadi kelam. Seakan mata ini tertutup untuk menatap apa saja yang sedang terjadi di dunia dan bahkan aku merasa aku sedang tidak bisa menemukan satupun keindahan dan kenikmatan hidup di dunia ini. Terlalu terpaku pada satu pintu yang ternyata memang tertutup UNTUKKU tanpa aku sadari bahwa ga hanya pintu itu saja yang bisa memberikan jaminan kebahagiaan padaku dan mengantarkanku ke langit yang cerah LAGI setelah badai ini berlalu atau aku masih berharap akan pelangi yang muncul karena KEAJAIBAN? hahahaha goblok.. ternyata keajaiban itu hanya lah candaan belaka. Betapa gobloknya aku masih mengharapkan gurauan belaka itu.
ternyata memang cinta itu pasti mengabaikan logika. Semua hal bisa saja dilakukan diluar logika dan pikiran jenih manusia baik baik. Entah itu ketika kita merasa bahagia ataupun merasa "dibawah". Ternyata cinta itu hanya melihat dari sisi REALITAS saja tanpa tahu apa itu yang namanya SPORTIVITAS. Andai semua orang menyadari betapa indahnya SPORTIVITAS pasti semua akan merasakan cinta dan tidak ada kegalauan yang sangat membosankan itu datang.. KEMBALI LAGI...
Mungkin ga bakal aku hujan hujanan yang sangat gila dibawah badai itu kalau saja kau memberitahuku bahwa akan datang "badai" diantara kita. Mungkin kita sama sama mencari tempat meneduh SENDIRI. tidak, hanya aku yang sendiri.. Kau sudah membawa payung sendiri dan memayungi dia yang ada tiba tiba yang KATANYA dia sudah melihat kau dari kejauhan membuka payung TANPA MELIHAT KU DIBELAKANGMU SEDANG BERHARAP KAU AKAN MEMAYUNGIKU. tapi tidak.... ya lebih baik kau pergi saja bersamanya yang mungkin lebih memerlukan payung darimu dibandingkan aku yang hanya bisa melihat kau pergi menjauh dengan satu senyuman itu bersamanya. merasa gagal.. iya, tapi aku akan selalu tetap melihat ke depan walaupun kau berjalan lurus bersamanya tepat pada titik pandangan lurusku ini. Akhirnya aku beranikan diri juga untuk mengungkapkan semuanya bahwa aku pun ingin dipayungi oleh mu dan denganmu sejak badai yang sudah sudah kita lalui bersama. Tapi apa yang kau beri? hanya penjelasan memuakan dari mulutmu yang seakan memanipulasi keadaan ini. Kau memberi penjelasan dibawah payung itu, sementara aku? masih tetap dibawah derasnya hujan ini.. SALAH, BADAI.... sambil tetap memandang dan menatap matamu. Sekarang lebih baik kau tetap berjalan dibawah payung itu tidak usah memikirkan ku yang berjalan beberapa langkah dibelakangmu saat ini. Kau yang sedang berjalan dengannya SAAT INI jangan pernah berpikir aku akan merebut payung itu dan mengajak kau SECARA PAKSA buat ikut bersamaku. karena semua percuma, walaupun payung itu sudah ku ambil aku tetaplah aku yang sudah basah kuyup dan tidak karuan. jadi, percuma juga lah
SEMUA UDAH TERJADI.. BIARKAN AKU YANG BASAH KUYUP..
yang penting kini kamu tau aku masih dibelakangmu. Mencoba menatapmu dari kejauhan dan mencari sisi keindahan mu selain matamu yang menyiratkan pelangi ketika tatapan itu berbalut senyuman manis. aku butuh waktu untukku mengakhiri badai ini dan tentunya mengeringkan diri ku sendiri. Ketika langit cerah itu datang tolong titip hati ini untuk kau bawa mencari pelangi karena aku akan berhenti sejenak dulu disini sejenak hanya untuk membuat kondisi ku kembali seperti dahulu. Tidak, bukan seperti dahulu hanya berharap lebih membaik daripada saat aku diguyur hujan LAGI. Aku tidak pernah menyesali keputusanku. Ini keputusanku, yaa ini juga toleransiku. Bersikap dewasa ditengah masalah yg sangat emosional seperti ini memang sulit, tapi BISA..

"Kini engkau tau.. aku menginginkanmu tapi takkan kupaksakan.. dan kupastikan kau belahan hati bila miliku.. ku ingin kau menjadi miliku.. entah bagaimana caranya, lihatlah mataku yang selalu memintamu.. ku ingin jalani bersamamu, coba dengan sepenuh hati, ku ingin jujur APA ADANYA DARI HATI"
16-10-2012 K.A.C.A.U

Tidak ada komentar:

Posting Komentar